Diposting oleh rautan pena | Selasa, April 19, 2011 | , , | 0 komentar »







Dia seorang anak Iran, yang dikaruniai Allah karunia terindah, kemampuan hafal dan memahami Al-Qur'an di usia yang sangat belia. Di usia 5 tahun, Sayyid Muhammad Husein Tabataba'i sudah bisa menghafal seluruh isi Al-Qur'an dan menerjemahkannya, ia bisa memahami makna ayat-ayat tersebut dan ia sering menggunakannya dalam perrcakapannya sehari-hari. Kefahaman atas Al-Quran tersebut menjadikan ia bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan dengan jawaban yang Allah telah firmankan dalam Al-Qur'an, pun ia bisa menjelaskan suatu ayat dalam Al-Qur'an dengan ayat yang lainnya. Subhanallah.

Banyak sekali sessi tanya jawab yang membuat kita tersadar atas keadaan kita di saat ini dari sudut pandang Qur'an.
Dengarlah jawaban-jawaban yang keluar dari mulut seorang anak kecil ini:
Seseorang bertanya (T): "Bagaimana pendapatmu tentang budaya Barat"?
Husein menjawab (J) : "(Mereka) menyia-nyiakan shalat dan memperturutkan hawa nafsunya" (QS. Maryam:59)
T: Apa pakaian yang kausukai?
J:"Pakaian takwa itulah yang paling baik" (QS. Al-A'raf:26)
T: Dimanakah Tuhan?
J:"Maka ke mana pun kamu menghadap di situlah wajah Allah" (QS. Al-Baqarah:115)
T: Jika seseorang menzalimi dan memukulmu, apa yang kau lakukan?
J:"Dan dalam qishash itu ada hidup bagimu." (QS. AL-Baqarah:179){maksudnya Husein akan membalas pukulan itu}
T:Siapa yang paling engkau cintai?
J:"Adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah." (QS Al-Baqarah:165) {maksudnya yang paling dia cintai adalah Allah}
T: Ayat mana dalam Al-Qur'an yang paling engkau sukai?
J:"Sesungguhnya telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin." (QS. At-Taubah:128)
T: Apa hadiah terbaik dari ayah kepada anaknya?
J: "Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama." (QS. At-Taubah:122) {maksudnya seorang ayah harus mendidik anaknya dalam bidang agama sebaik-baiknya}
T: Apa pendapatmu tentang sepak bola?
J: "Patung-patung apakah ini yang kamu tekun beribadat kepadanya?"(Al-Anbiya:52)
T: Apa pandanganmu tentang Israel?
J: "Mereka itu adalah orang-orang yang Allah tidak hendak mensucikan hati mereka." (QS. Al-Maidah:41)
T: AS berusaha untuk memutus hubungan antara Iran dengan negara-negara Arab, apa pesan Anda kepada para pemimpin Arab?
J: "Berpeganglah kalian semua pada tali Allah." (QS. Ali Imran:103)
T: Apa pendapatmu tentang kezaliman yang diderita bangsa Palestina hari ini?
J: "Sesungguhnya kamu dapati orang-orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang yang beriman ialah orang-orang Yahudi." (QS. Al-Maidah:82)
T: Apa pendapatmu tentang para teroris?
J: "Dilaknati Allah mereka." (QS.At-Taubah:30)
T: Apa ayat yang paling berat dalam AL-Qur'an?
J: "Dan sesungguhnya telah Kami mudahkan Al-Qur'an." (QS.Al-Qamar:17)

Dan masih banyak lagi dialog-dialog yang menarik dengan sang doktor cilik ini.
Di sana diceritakan perihal bagaimana amalan orang tua Husein sehingga memperoleh karunia besar seorang anak yang hafal dan paham Al-Qur'an. Tentang bagaimana orang tua Husein yang bertekad menghafalkan Al-Qur'an sebelum kelahiran Husein, sang ibu yang selalu membaca minimal 1 juz setiap hari selama hamil dan menyusui, ibu yang selalu berwudlu terlebih dahulu sebelum menyusui Husein. Dan banyak lagi penuturan orang tua Husein yang bisa diteladani.

Dibuku ini juga dicantumkan bagaimana motivasi yang benar dalam menghafal Al-Qur'an, sehingga anak-anak tidak sekedar bisa hafal mengucapkan ayat-ayat Qur'an tanpa salah tapi tidak tau maknanya. Bahwa motivasi yang benar dalam menghafal Qur'an adalah demi mencapai ketenangan dalam hidup. Anak-anak yang menghafal Al-Quran akan menjadikan Quran sebagai panduan hidupnya ditengah kehidupan masa kini yang telah penuh kemaksiatan, keboborokan moral.

Dibuku ini diuraikan pula metode-metode yang menyenangkan untul menghafal dan memahami Al-Qur'an, seperti metode isyarat tangan yang diajarkan ayahanda Husein kepada Husein ketika dalam proses menghafalkan Qur'an, metode bermain dan bercerita.

Dibuku ini diceritakan bagaimana Husein mendapatkan gelar Doktor Honoris Causa dari Hijaz College Islamic University di Inggris pada usia 7 tahun, juga tentang perjalanannya di berbagai negara, dari Mekkah, Qatar sampai Bosnia, juga pertemuan dan perbincangannya dengan berbagai tokoh dunia. Di edisi spesial, kita juga mendapatkan VCD tentang perjalanan Sayyid Muhammad Husein Tabataba'i dalam berbagai forum diskusi Al-Qur'an.

Saya rekomendasikan buku ini untuk dibaca, disana akan banyak hikmah yang kita temui, yang menggugah kesadaran dan memberi semangat kita untuk kembali kepada Al-Qur'an.

Semoga Allah merahmati Muhammad Husein Tabataba'i, semoga menjadi permata umat di zaman ini, semoga kisahnya menginspirasi umat di berbagai pelosok dunia. Dan tak lupa terima kasih kepada Mbak Dina (http://bundakirana.multiply.com) telah sharing keindahan ini kepada kita semua. Barakallah.

*Foto diambil dari site bunda kirana*

0 komentar

Posting Komentar